News

TMII Jadi Ruang Empati, Doa Bersama Lintas Iman Iringi Pergantian Tahun 2026

Jakarta (KABARIN) - Pergantian Tahun Baru 2026 di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, berlangsung dengan suasana yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Alih-alih gemerlap pesta dan kembang api, TMII menghadirkan momen reflektif melalui doa bersama lintas iman sebagai bentuk empati bagi para korban bencana banjir bandang dan longsor di wilayah Sumatera.

Rabu malam, pemuka agama dari berbagai keyakinan—Islam, Kristen Protestan, Katolik, Hindu, Buddha, hingga Konghucu—bergantian memimpin doa di hadapan para pengunjung. Doa-doa tersebut dipanjatkan tidak hanya untuk keselamatan para korban bencana, tetapi juga untuk persatuan, kedamaian, dan kekuatan bangsa Indonesia.

Suasana hening dan khidmat menyelimuti area TMII ketika para pemuka agama menyampaikan harapan agar saudara-saudara di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, serta daerah terdampak lainnya diberi ketabahan dan segera bangkit dari musibah.

Sebagai bentuk solidaritas nyata, manajemen TMII juga menggalang donasi bagi korban bencana melalui QRIS yang ditampilkan di area panggung hiburan. Pengunjung pun diajak berpartisipasi langsung dalam aksi kemanusiaan tersebut.

Momen doa lintas iman ini ditutup dengan kebersamaan yang mengharukan. Pengunjung dan pembawa acara menyanyikan lagu “Kulihat Ibu Pertiwi” secara serempak, menciptakan suasana haru dan kebersamaan di malam pergantian tahun.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung telah menegaskan bahwa perayaan Tahun Baru 2026 di Jakarta mengusung tema “Jakarta Global City: From Jakarta With Love”, yang menekankan nilai empati dan solidaritas terhadap sesama.

“Jakarta ingin menjadi ruang kontemplasi, ruang doa, dan ruang kepedulian. Kita berdoa bersama agar bencana yang terjadi bisa segera teratasi,” ujar Pramono.

Perayaan Tahun Baru di TMII pun menjadi simbol bahwa menyambut tahun baru tak selalu harus dengan kemeriahan, melainkan juga bisa dilakukan dengan doa, empati, dan kepedulian terhadap sesama.

Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Suryanto
Copyright © KABARIN 2025
TAG: